KARANGANYAR (KRjogja.com) - Dinas Perhubungan
Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Karanganyar mempelajari
sistem rekayasa lalu lintas, pengujian kendaraan dan sistem informasi
publik berbasis IT dalam kunjungannya ke Pemerintah Kota (Pemkot)
Surabaya, Senin (8/9). Transfer informasi antardinas teknis tersebut
diharapkan mendukung pelayanan di Pemkab Karanganyar agar berkualitas
lebih baik.
Kepala Dishubkominfo Karanganyar Nunung Susanto bersama rombongan dan pewarta Bumi Intanpari disambut Kepala Dishub Surabaya Eddy, Kabid Pos dan Telekomunikasi Diskominfomas Adang Kurniawan serta sejumlah pejabat. Materi pertama tentang Media Center disampaikan Kabid Sarana Komunikasi dan Diseminasi Dinas Kominfo Irfan Dani yang menyampaikan sistem pelayanan terintegrasi bagi masyarakat. Aneka aduan dari masyarakat direspons cepat oleh petugas teknis dari SKPD yang membidanginya. Pemkot menyediakan saluran pengaduan via 'hot line' telepon, sms dan media sosial.
"Feedback ke masyarakat maksimal 1X24 jam dan semua terekam di database. Bahkan bu walikota bisa langsung menindaklanjutinya," kata dia di forum.
Hal menarik dalam pengelolaan Media Center, Pemkot Surabaya mendapat sertifikat ISO 2001:2008. Kemudian di bidang perizinan pendirian menara telekomunikasi, seperti yang disampaikan Kabid Pos dan Telekomunikasi Adang Kurniawan, prosesnya dipersingkat tanpa prosedur birokrasi berbelit. Berbagai tahapan tercatat dan akuntabel secara online.
Sementara itu Kadinas Perhubungan Eddy memaparkan sistem pengujian kendaraan angkutan di Surabaya bebas pungutan liar serta tersedia fasilitas bagi penguji yang disematkan di tiap UPTD guna memberikan pelayanan maksimal. Kondisi demikian mampu memangkas durasi pengujian yang seringkali dikeluhkan masyarakat. "Target PAD pada 2013 tercapai Rp 6,48 miliar. Seluruh sistem di pengujian kendaraan menghindari kontak langsung antara penguji dengan petugas supaya menghindari pencaloan," jelasnya.
Kepala Dishubkominfo Karanganyar Nunung Susanto memberikan apresiasinya terhadap pengelolaan sistem perhubungan dan kehumasan Kota Surabaya. Materi yang didapatkannya selama kunjungan kerja ini akan disampaikan ke bupati. "Karanganyar masih jauh jika dibandingkan Surabaya. Namun demikian, kami berusaha mengadopsi hal-hal positif," kata dia. (*-10)
Kepala Dishubkominfo Karanganyar Nunung Susanto bersama rombongan dan pewarta Bumi Intanpari disambut Kepala Dishub Surabaya Eddy, Kabid Pos dan Telekomunikasi Diskominfomas Adang Kurniawan serta sejumlah pejabat. Materi pertama tentang Media Center disampaikan Kabid Sarana Komunikasi dan Diseminasi Dinas Kominfo Irfan Dani yang menyampaikan sistem pelayanan terintegrasi bagi masyarakat. Aneka aduan dari masyarakat direspons cepat oleh petugas teknis dari SKPD yang membidanginya. Pemkot menyediakan saluran pengaduan via 'hot line' telepon, sms dan media sosial.
"Feedback ke masyarakat maksimal 1X24 jam dan semua terekam di database. Bahkan bu walikota bisa langsung menindaklanjutinya," kata dia di forum.
Hal menarik dalam pengelolaan Media Center, Pemkot Surabaya mendapat sertifikat ISO 2001:2008. Kemudian di bidang perizinan pendirian menara telekomunikasi, seperti yang disampaikan Kabid Pos dan Telekomunikasi Adang Kurniawan, prosesnya dipersingkat tanpa prosedur birokrasi berbelit. Berbagai tahapan tercatat dan akuntabel secara online.
Sementara itu Kadinas Perhubungan Eddy memaparkan sistem pengujian kendaraan angkutan di Surabaya bebas pungutan liar serta tersedia fasilitas bagi penguji yang disematkan di tiap UPTD guna memberikan pelayanan maksimal. Kondisi demikian mampu memangkas durasi pengujian yang seringkali dikeluhkan masyarakat. "Target PAD pada 2013 tercapai Rp 6,48 miliar. Seluruh sistem di pengujian kendaraan menghindari kontak langsung antara penguji dengan petugas supaya menghindari pencaloan," jelasnya.
Kepala Dishubkominfo Karanganyar Nunung Susanto memberikan apresiasinya terhadap pengelolaan sistem perhubungan dan kehumasan Kota Surabaya. Materi yang didapatkannya selama kunjungan kerja ini akan disampaikan ke bupati. "Karanganyar masih jauh jika dibandingkan Surabaya. Namun demikian, kami berusaha mengadopsi hal-hal positif," kata dia. (*-10)
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !